Bukan Kolaps, Tapi Bermain! Uang Nasabah BMT BUS Diduga Dipakai Akuisisi Aset, Siapa Otak di Baliknya?
Rembang Jawa Tengah, TRaCKernews.online – Polemik terkait Bank BMT BUS semakin memanas! Dugaan awal bahwa bank ini kolaps ternyata mulai terbantahkan. Fakta mengejutkan terungkap: dana nasabah diduga tidak lenyap begitu saja, melainkan digunakan untuk pembelian aset. Lebih mengejutkan lagi, Wakil Rektor 1 Universitas Islam Lamongan (Unisla), berinisial Z, disebut-sebut sebagai penanggung jawab penuh dalam skandal ini.
Dalam perkembangan terbaru, sejumlah aset milik nasabah dikabarkan telah diamankan dari seorang manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Namun, pertanyaan besar masih menggantung: ke mana perginya dana para nasabah?
Mediasi yang dilakukan oleh Kanit Polres Rembang di kediaman Hendro T—orang yang disebut sebagai pengelola keuangan BMT BUS—belum menemukan titik terang. Hingga kini, dalang utama di balik pengelolaan aset bank tersebut masih menjadi misteri.
Masyarakat dan para nasabah yang merasa dirugikan terus menuntut kejelasan dan transparansi. Mereka ingin tahu kapan dana mereka bisa kembali. Sayangnya, pihak terkait masih bungkam.
Berikut adalah daftar kepengurusan Bank BMT BUS yang diduga memiliki peran dalam pengelolaan dana:
Pengurus Inti:
- Ketua Umum: Abdullah Yazid
- Ketua 1: Muh. Yusron R (Jogja)
- Ketua 2: Zulkifli Lubis (Lamongan)
- Sekretaris 1: Rokhmad
- Bendahara 1: Ahmad Zuhri
Pengawas:
- Mubarok
Pengawas Syariah:
- Mahmudi
Manajemen BMT BUS:
- Jumadi: Bagian Humas
- Abror: Bagian Operasional
- Pak Ali: Bagian Aset
- Hendro T: Keuangan
Struktur Satgasus:
- Ketua: Zulkifli Lubis (Lamongan)
- Sekretaris: Pak Ali
Sementara itu, ada puluhan nama lain dalam Komite Anggota (DKA) yang diduga memiliki keterlibatan dalam operasional bank ini.
Nama Wakil Rektor 1 Unisla (Z) semakin kencang disebut sebagai penanggung jawab penuh dalam kasus ini. Meskipun sudah menjadi perhatian aparat penegak hukum, hingga kini belum ada tindakan tegas yang dilakukan terhadapnya.
Para nasabah pun mulai kehilangan kesabaran. Mereka menuntut kejelasan dan pertanggungjawaban dari semua pihak yang terlibat, terutama dari Z yang diduga mengendalikan permainan di balik layar.
Sayangnya, hingga saat ini tidak ada kepastian kapan nasabah bisa mendapatkan uang mereka kembali. Mediasi terus dilakukan, tetapi belum ada solusi nyata yang dihasilkan.
Editor : Adytia Damar
Posting Komentar